
Manager The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mengenal Beatles lewat
banyaknya request pembeli piringan hitam di toko musiknya. Pertama kali
Brian mencoba menawarkan Beatles kepada Decca Record, label besar
perusahaan rekaman kala itu. Audisi bisa didapat, hanya saja manajemen
Decca berpendapat bahwa kelompok musik gitar sudah lewat masa tenarnya.
Kendati keempat pemuda menjadi patah arang, Brian akhirnya bisa
mendapatkan audisi bagi mereka di satu label rekaman, Parlophone, yang
sejatinya adalah perusahaan rekaman untuk siaran radio. George Martin,
manajer Parlophone, setuju, dan dimulailah perekaman untuk album pertama
The Beatles yang bertajuk “Please Please Me”. Lagu Please Please Me dan
Love Me Do merupakan andalan untuk album tersebut.
The Beatles pada awalnya bernama The Quarrymen di
tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan
menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di
Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank
Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah
acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama
kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan
Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan
lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan
Vaughan yang juga teman Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan
McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya
terlibat dalam rasa ‘senasib’ karena keduanya kehilangan ibu mereka di
masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat
usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun
sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini
adalah ‘Hello Little Girl’ yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmnst
di tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang
setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai
bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang
pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya
pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul
oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi
basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon
bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen. Quarrymen pertama
kali merekam suara mereka dalam lagu “That’ll be the Day”, lagu Buddy
Holly, dan “In Spite of All The Danger”, sebuah instrumental karangan
McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum
dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat
album The Beatles Anthology.
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan
personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama ‘The
Beatles’, nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi
manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak
dengan sebuah klab di Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg,
beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart
Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu. Di
Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang kotor, dan
tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian
mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah
umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah
The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka
selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh
akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam ‘My Bonnie’
bersama Tony Sheridan. Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg
bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke
Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian,
Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.
The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini,
pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epsteinmenyaksikan
penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik North End Music
Store (NEMS) di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang
pelanggannya menanyakan rekaman ‘My Bonnie’ yang direkam band ini
bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles,
dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The
Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di
Decca Records.
Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di
bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang
diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap
kurang kompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr(nama aslinya
Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung
dengan Rory Storm & the Hurricanes. The Beatles meluncurkan singel
‘Love Me Do’ yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris.
Singel mereka yang kedua, ‘Please Please Me’, menjadi singel pertama
mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.

Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan
konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka
menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat
berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan
teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara
luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles
menjawabnya dengan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band di tahun
1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu
album terbaik sepanjang masa.

Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan
McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena
McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon,
Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam
membubarkan band ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar