\666/
Minggu, 02 Februari 2014
For Revenge - Permainan Menunggu
Begitu berarti
Ku coba menghindar namun tak ada tempat
Yang tak mengingatkanku pada dirimu
Mata sulit terpejam, permainan menunggu
Jantung berdegup kencang, permainan menunggu
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus mencari tak mungkin tergantikan
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus menjauh tak mungkin terlupakan
Waktu tak henti permainkan aku
Hari terus berlalu ini semakin seru dan kau tetap di benakku
Ku pertahankan langkahku dalam setiap luka
Tak terbesit tuk mengalah, walau mungkin kan kecewa
Mata sulit terpejam, permainan menunggu
Jantung berdegup kencang, permainan menunggu
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus mencari tak mungkin tergantikan
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus menjauh tak mungkin terlupakan
Jangan hilang tak kembali
Jangan hilang tak kembali
Jangan hilang tak kembali
Jangan hilang tak kembali
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus mencari tak mungkin tergantikan
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus menjauh tak mungkin terlupakan
Kembalilah seperti saat kau memintaku untuk pulang
Kembalilah seperti saat kau memintaku untuk terjaga
Sabtu, 11 Januari 2014
Lirik Lagu For Revenge - Pulang
Gundah yang memudarkan asa
Malam ini tak ada akhirnya
Ku bergeming dalam lamunan
Seakan semua kan berakhir
Lelah... Dan menyerah...
Ku terjebak di titik terendah
Terjatuh kehilangan arah
Saat ku merasa semua kan berakhir
Seketika suara itu tiba
Datang... Dan menyapa
Lirih... Memanggil namaku
(Dengarkan suaranya lihatlah terang)
(Dengarkan bisikannya lihat cahaya)
(Ikuti suaranya lihat terang)
(Pintu ini kan selalu terbuka)
Indah suaranya memintaku pulang
Indah suaranya memintaku kembali
Tak ada tempat seindah rumah
Tak ada tempat seindah disana
Dan aku mencari terus mencari arah (2×)
Dengarkan suaranya lihatlah terang
Dengarkan bisikannya lihat cahaya (2×)
Tak ada tempat seindah rumah
Tak ada tempat seindah disana
Dan aku mencari
Terus mencari arah...
Kamis, 30 Mei 2013
profil alone at last
ALONE AT LAST (disingkat AAL) pertama kali dibentuk tahun 2002 oleh Athink, Bahe, dan Abok, Kemudian saya (Indra) ikut bergabung untuk bermain gitar dan menyanyi. Karena kita ngebutuhin vokal yang bisa lebih ekspresif dan cocok dengan jenis musik yang menurut kita terhitung progresif saat itu, kita sempat meminta Ujo, untuk menyanyi untuk AAL, tapi kemudian kita menemukan Yas, yang saat itu gawe di Disconnect, Buah Batu. Bahe ngerekomendasiin Yas untuk bergabung bersama kita. Bahe sendiri saat itu fotografer di Ripple Magazine, sebuah majalah Indie populer di kota Bandung. Salah satu majalah yang menyuarakan karya-karya musik Indie Indonesia, khususnya di Bandung. Dari majalah Ripple inilah, AAL mulai bisa banyak berkembang dan dipromosikan ke khalayak massa musik underground/indie di bandung dan jakarta. Sebagaimana Athink, Bahe yang mempunyai network musik yang cukup luas ini memegang peranan penting dalam awal pembentukan band yang sering dicap "Emo Indonesia" ini.Selama hampir setahun dalam tahun 2002, AAL hanya manggung 2 kali, yang pertama di tempat skate anak-anak bandung, yaitu di Bouqiet Cafe "FREE AT LAST" dan yang kedua di Kuningan Jakarta. Apresiasi masa dengan lagu-lagu AAL sudah lumayan baik. Lagu yang dibawakan saat itu cukup banyak, tapi yang sempat dirilis oleh Ripple Magazine dan Riotic Compilation cuma ada dua; "No More Worries" dan "No Feeling", yang kebetulan posisi vokal masih dipegang oleh saya sendiri (sambil ngegitar). Meskipun dibuat dalam format CD demo, dua lagu ini juga dipromosikan dalam bentuk kaset tape di Ripple Magazine. Berikut dengan page Interview AAL di dalamnya.Ada satu kejadian yang membuat AAL beruntung saat itu. Sebuah perusahaan rekaman nasional menawarkan kita untuk membuat album full setelah mendengar lagu2 promosi dari Ripple itu. Mereka meminta 5 sample lagu AAL yang baru sebelum mereka betul2 akan menawarkan kontrak serius. Sejak kesempatan itu, otomatis kita semua langsung membuat rekaman demo sebanyak 5 lagu. Kita rekaman di STUDIO 45 yang saat itu berlokasi di Jl. Riungpurna II, Bandung. Dalam proses rekaman demo, saya dan Bahe tiba-tiba punya keraguan kalau perusahaan rekaman itu betul-betul menginginkan AAL untuk dirilis. Saya pribadi khawatir bahwa CD demo kita tertukar dengan band lain yang kebetulan sewaktu itu sedang promosi juga, band itu bernama CUPUMANIK. Setelah investigasi ke Ripple dan pihak perusahaan rekaman, ternyara dugaan saya benar... wakil dari perusahaan rekaman itu mendengarkan CD dari Cupumanik, dan bukan Alone at Last.Kecewa dengan kenyataan yang pahit ini, AAL tidak berhenti di tengah jalan. Rekaman tetap diteruskan. Kita berpikir "WHY WE SHOULD DEPENDS OUR DESTINY TO MAJOR LABELS? WE CAN BE PRODUCTIVE WITHOUT WITHOUT THEM". Di sinilah spirit Indie AAL berasal - Indie yang bermakna "Independent" pada dasarnya punya prinsip yang sama dengan "Underground" yaitu D.I.Y (Do It Yourself). Dengan bantuan pemilik studio, Chaerul (Gitaris Noin Bullet), dan sound engineer profesional, Yayat (Soundman BURGERKILL, band Metal nomor satu di Indonesia), dan Yoni (ex-vokalis Turtle Junior). AAL akhirnya melahirkan album pertamanya (E.P) yang diberi judul "Sendiri Vs. Dunia" - Athink lebih tahu banyak tentang sejarah penamaan album E.P ini, yang pastinya ia lebih berhubungan dengan toilet dibandingkan dengan state of mind AAL sesungguhnya ttg dunia.Andhika, gitaris band punk Bandung TURTLE JR., tertarik untuk merilis album "Sendiri Vs. Dunia", AAL dijadikan proyek pertama perusahaan rekaman indie pertamanya, ABSOLUTE RECORDS. Album "Sendiri Vs. Dunia" secara resmi dirilis tahun 2004. Hit pertamanya yang terkenal dan sering di pasang di radio-radio di Bandung berjudul "Amarah, Senyum, dan Air Mata". Videoklipnya kemudian dibuat oleh Speed-o-Film, disutradai oleh Eric. Pembuatan videoklip ini juga dibantu oleh teman-teman dari band punk ternama di Bandung, SENDAL JEPIT dan band punk cewek BOYS R TOYS. Menurut koran Kompas, Videoklip lagu ini mencatat rekor sebagai videoklip yg paling banyak di download di Youtube di Indonesia (source: http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/26/1954593/budaya.ekspos.di.jagat.maya).Beberapa bulan sebelum rekaman, ketika tahun 2003, Abok mengundurkan diri dari AAL karena ingin lebih fokus pada pekerjaannya sejak ia diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di dinas Balai Perkotaan Bandung.Ubey datang di saat yang tepat, saat itu Ubey yang botak dan berperawakan kurus masih "malu-malu" ketika manggung di Gedung Dewan Kesenian Cianjur (DKC), sebuah show Underground di kota Cianjur, Jawa Barat. Tapi tidak lama kemudian, seperti Yas, Ubey menjadi perhatian utama para penonton karena aksi panggungnya yang katanya "cadas!"Teman-teman dari SENDAL JEPIT dan ROCKET ROCKERS selama perjalanan sejauh ini sangat banyak mendukung awal terbetuknya band ini. Dan begitu juga dengan band-band lain seperti JOLLY JUMPER, DISCONNECTED, BESIDE, NUDIST ISLAND, BUCKSKIN BUGGLE, dan banyak lagi.Tanpa diduga album SENDIRI Vs. DUNIA (EP) terjual hingga 1,500 kopi dalam bentuk kaset dan masih diproduksi ulang hingga sekarang. Versi bajakan pun tidak kalah banyaknya, orang banyak yang membajak album pertama AAL ini dan menyebarkan materi ini ke masa-masa lain. Meskipun tidak mengeluarkan versi CD, album CD bajakan AAL dapat ditemukan di pasar kembang dan tempat-tempat lain yang menjual CD dan DVD bajakan. Tentunya, kualitas suaranya tidak sebagus yang asli. Dalam versi bajakan ini juga judul-judul lagu banyak yang diubah. Lagu "Kisah Jejak Terhina", contohnya, diubah menjadi "Yang Tersiksa".Sejak album dan videoklip pertama AAL dipublikasikan ke media-media, termasuk ke Radio Paramuda, Ardan, Stasiun TV lokal STV, dan ke MTV. AAL mulai menjadi perhatian banyak orang. Baik itu mereka yang ngefans maupun yang membencinya. Ditambah dengan suara-suara parau "anti-EMO" yang tidak menyukai musik-musik seperti AAL - meskipun AAL tidak pernah mencap dirinya emo. Jadwal manggung pun (gigs) pun mulai memenuhi agenda mingguan AAL. Anoy, yang waktu itu manager AAL banyak berjasa dalam membawa AAL dalam proses ini.Tahun 2006 saya menyatakan mengundurkan diri dari AAL berhubung urusan keluarga dan rencana studi ke Australia. Setelah melakukan beberapa sesi audisi, akhirnya posisi saya diisi oleh Ucay, yang sampai sekarang masih bermain di AAL. Dengan formasi inilah, Athink, Ubey, Yas, Bahe, dan Ucay, AAL melahirkan album keduanya yang berjudul "JIWA". Dirilis tahun 2008 dengan produser yang sama Andhika, Chaerul, dan Yayat, lagu-lagu baru AAL mulai melakukan sedikit eksperimen. Hits barunya berjudul "Muak Untuk Memuja", yang videoklipnya dirilis di tahun 2008 dan disutradai oleh Yas sendiri. Selain Muak Untuk Memuja,hits alone at last seperti "Jiwa", "Taman", "Gadis Kecil Berbisa", dan "Dear Love" juga sering masuk chart atas di radio-radio lokal.Selain Bandung dan Jakarta, kali ini massa AAL mulai merambah dari Medan, Riau, Palembang, Garut, Tangerang, Cirebon, Tasikmalaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, Pontianak, Makassar, dan Papua. Sehingga di tahun 2006 dan 2007 adalah tahun-tahun yang penuh dengan tur musik. Di tahun-tahun ini juga mulai terbentuknya sebuah perkumpulan non-formal para penggemar AAL yang dinamakan STAND ALONE CREW (SAC), sebuah komunitas musik untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, dan turut berpartisipasi dalam mengembangkan pergerakan musik underground di Bandung. SAC hingga sekarang masih aktif dibawah manajemen baru yang dikepalai oleh saya sendiri, bersama dengan Davit, dan Rizzy (Indiebandung.com).Dengan keluarnya Bahe dari AAL di tahun 2007, posisi gitar hanya dipegang oleh Ucay. Untuk mengisi kekosonganm posisi ini, AAL menarik additional player yang bernama Davit (Beauty forgotten) yang sejak sebelumnya sudah menjadi kru AAL. Di pertengahan tahun 2008, karena pulang ke Indonesia, saya secara resmi menyatakan untuk bergabung kembali dengan AAL. Teman-teman dan keluarga besar AAL ikut menyambut baik kembalinya saya ke dalam band. Meskipun tidak terlibat banyak dalam proses rekaman album Jiwa, saya ikut bergabung dalam proses pembuatan videoklip baru AAL "Muak Untuk Memuja". Hingga sekarang formasi AAL antara lain: Athink, Ubey, Yas, Ucay, dan saya sendiri, Indra. Sedangkan posisi manager tidak lagi dipegang oleh Anoy, tapi oleh Kikio Nugraha. Dan posisi Road Manager dipegang oleh M. Ikrar Hasibuan (Bang Ucok), dan dibantu oleh kru-kru handal: Davit, Deeda, Amy, Bruise, Rizq. Beberapa kru dari Absolute Records kadang-kadang turun tangan untuk membantu dalam event tertentu.Kini AAL sudah berumur 7 tahun, bukan waktu yang sedikit dalam karir musik. AAL tidak mempedulikan label Indie atau Major seperti yang sering diributkan oleh sebagian musisi dan pemerhati musik yang idealis. Bagi AAL mengembangkan karir musik bis dimana saja. Kenyataannya, batas pemisah antara Indie dengan Major sudah semakin tipis. Perusahaan-perusahaan musik besar Indonesia pun sudah mulai banyak melirik band-band indie, seperti ROCKET ROCKERS dan BURGERKILL yang pernah dirilis oleh SONY. Dalam kerangka globalisasi yang semakin terasa oleh kehidupan kita sehari-hari, AAL mendukung semua band-band lokal Indonesia yang selalu bergerak dalam kerangka progresivitas musik, terutama dalam mempertahankan keunikan musik belantika Indonesia, yang merupakan perkawinan dari subkultur timur dan barat, tradisional dan modern, belantika dan mancanegara. Melawan semua diferensiasi sosial dalam komunitas Underground. Persatuan para musisi dengan orang-orang yang bergerak dan bekerja di bidang media massa, baik cetak maupun elektronik memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan hidup dan matinya kreativitas dan keunikan musikalitas musik-musik Underground/Indie seperti yang diusung oleh AAL. Tanpa menolak keberadaan musik Pop, AAL bersama band-band lokal lain menawarkan alternatif musik lain. Demi menjaga keberagaman belantika musik Indonesia.
Selasa, 21 Mei 2013
nama band metal indonesia
DAFTAR BAND METAL INDONESIA KUALITAS DUNIA
Band Metal Indonesia Terbaik Berkelas Dunia
Burgerkill
Forgotten
Beside
Siksa Kubur
Noxa
Jasad
Mesin Tempur
Dead Squad
Purgatory
Dajjal
Bleeding Corpse
Infamy
Death Vomit
Nemesis
Minggu, 21 April 2013
7 perkelahian grup rock vs penonton
2. Axl Rose
3. Keith Richards
4. Ian Brown
5. Nate Newton
6. Bring Me The Horizon
7. Kurt Cobain
5 Band metal indonesia yang terkenal di luar negeri
Minggu, 31 Maret 2013
profil bullet for my valentine
Bullet For My Valentine adalah group musik heavy metal yang berasal dari Bridgend, Wales. Grup ini dibentuk pada tahun 1998 oleh 5 mahasiswa di sebuah studio musik di kampus mereka, BridgendCollege. Nama awal band mereka adalah Jeff Killed John. Mereka mengawali karir di dunia musik dengan memainkan musik Nirvana dan Metallica.
Personil :
Matt Tuck - Vocals
Michael Paget - Guitar
Jason James - Bass
Michael Tomas - Drums
Mantan Personil :
Nick Crandle
Album :
Scream Aim Fire
Bullet For My Valentine
The Poison
Tears Don't Fall
Live At Brixston
Hand of Blood
All These Thing I Hate
Hearts Burst Into Fire
Fever
Download lagunya di sini